Jumat, 06 Februari 2015

JENIS-JENIS ROUTING PROTOCOL



Protokol Routing adalah komunikasi antara router – router. Routing protokol mengijinkan router – router untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki table routingnya.
Static Routing
Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator. Berikut ini adalah karakteristik dari static routing:
·         Tidak akan mentolerir jika terjadi kesalahan pada konfigurasi yang ada. Jika terjadi perubahan pada jaringan atau terjadi kegagalan sambungan antara dua atau lebih titikyang terhubung secara langsung, arus lalu lintas tidak akan disambungkan oleh router.
·         Konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam jaringan yang hanya
mempunyai beberapa router, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3.
·         Informasi routingnya diberikan oleh orang (biasa disebut administrator jaringan) secara manual.
·         Satu router memiliki satu table routing.
·         Jenis ini biasanya digunakan untuk jaringan kecil dan stabil.
Gambar 1:


Dynamic Routing
Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router. Karakteristik dynamic routing:
·         Informasi routingnya tidak lagi diberikan oleh orang (manual), melainkan diberikan oleh software.
·         Apabila salah satu jalur yang ada mengalami gangguan atau kerusakan peralatan, maka router akan secara otomatis akan mencari ganti dari jalur yang tidak bisa dipakai lagi.
·         Menangani jaringan yang lebih kompleks dan luas, atau jaringan yang konfigurasinya sering berubah ubah (koneksi putus-nyambung)
·         Jaringannya cerdas (sudah menggunakan komputasi)
·         Memerlukan routing protokol untuk membuat tablerouting dan routing protokol ini bisa memakan sumber daya komputer.
Gambar 2:

Jenis – jenis protokol routing dibedakan menjadi dua yakni :

1.      ClassFull protokol routing: Penerapan subnet secara penuh atau default. /24,/16,/8 artinya penggunaan kelas full dikonsep ini.

Contohnya : RIP (Routig Information Protocol) adalah rtokol routing dinamik yang berbasis distance vector. RIP menggunakan prokol UDP pada port 520 untuk mengirimkan informasi routing antar router. RIP menghitung routing terbaik berdasarkan HOP. RIP membutuhkan waktuuntuk melakukan converge, RIP membutuhkan power CPU yang rendah dan memmory yang kecil daripada protokol yang lainnya.

Yang termasuk pada dynamic routing classfull adalah Rip V1, IGRD.
Ø  Rip V1 dimana semua alat di jaringan harus menggunakan subnet yang sama dan Rip V1 ini tidak mengirimkan uodate dengan informasi subnet didalamnya.
Ø  IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)  adalah merupakan distance vector IGP. routing distance vector mengukur jarak secara sistematis.

2.      Classless protokol routing: Metode classless addressing(Pengalamatan tanpa kelas) saat ini mulai banyak diterapkan yakni dengan pengalokasian IP Address dalam notasi classless Inter Domain(CIDR). ClassLess protokol ‘memanjangkan’ standart skema IP Address class A,B,C dengan menggunakan subnet mask lenght sebagai indikasi bahwa router harus menerjemahkan IP netrwork.

Contohnya : RIP v 2 dimana kemampuan yang di miliki untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung classless inter-domain routing(CIDR) yang mencari hop terpendek atau router terbaik.

Yang Termasuk Classless protokol routing :
Ø  IS-IS ( Intermediate System to Intermediate System)
Ø  Rip V2
Ø  OSPF merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu organisasi atau perusahaan. OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandart terbuka.
Ø  EIGRP adalah Routing protocol yang hanya diadopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprierty protocol pada cisco. EIRGP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco aja.
Ø  BGP merupakan salah satu jenis routing protokol yang digunakan untuk koneksi antar autonomous system(AS), dan salah satu jenis routing protokol yang banyak digunakan di ISP besar (telkomsel) ataupun perbankan. BGP termasuk dalam kategori routing protokol jenis Exterior Gateway Protokol (EGP)






Karakteristik, kelebihan, dan kekurangan protokol routing

1.      Routing Information Protocol (RIP)

Karakteristik :
·         Routing protokol distance vector
·         Metric berdasarkan pada jumlah lompatan (hop count) untuk pemilihan jalur
·         Jika hop count lebih dari 15, maka paket dibuang
·         Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik.

Kelebihan :
·         RIP menggunakan metode Tringgered Update
·         RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan raouter harus kembali memberikan informasi routing. jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan terrsebut (triggered update)
·         Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.

Kekurangan :
·         Jumlah host terbatas
·         RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap router
·         RIP tidak mendukung variabel length subnet masking (VLSM)
·         Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada.

2.      Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)

Karakteristik :
·         Protokol routing distance vector
·         Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwitch, load, delay, dan realibilty
·         Update routing dilakukan broadcast setiap 90 detik

Kelebihan :
·         IGRP memiliki jumlaah hop maksimum sebanyak 255, dengan nilai default 100
·         IGRP emdukung organisasi banyaak orang dengan besar internetworks untuk menggatikan RIP dengan IGRP

Kekurangan :
·         Jumlah host terbatas

3.      Open shortest Path Frist (OSPF)

Karakteristik :
·         Protokol routing link – state merupakan open standart protokol routing yang dijelaskna di RFC2328
·         Menggunakan alogaritma SPF untuk menghitung cost terendah
·         Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan
·         Menggunakan protokol broadcast.
·         Antara RIP dan OSPF menggunakan di dalam Autonomous System (AS)

Kelebihan :
·         Tidak meghasilkan routing loop
·         Mendukung penggunaan beberapa metriks sekaligus
·         Dapat menghasilkan banyak jalur kesebuah tujuan
·         Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat

Kekurangan :
·         Membutuhkan basis data yang besar
·         Lebih rumit

4.      Enchanced Interior Gateway Routing Protoccol (EIGRP)

Karakteristik :
·         Menggunakan protokol routing enchanced distance vector
·         Menggunakan cost load balancing yang tidak sama
·         Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link – state
·         Menggunakan Diffusing Update Algoritma(DUAL untuk menghitung jaulur terpendek.

Kelebihan :
·         Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop
·         Memerlukan lebih sedikit emori dan proses
·         Memerlukan fitur loopavoidance

Kekurangan :
·         Hanya untuk router cisco

5.      Exiterior Gateway Protocol (EGP)

Kelebihan :
·         Sangat sederhana dalam instalasi

Kekurangan :
·         Sangat terbatas menggunakan topologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar